5 Tips Menjadi Guru Bahasa Inggris yang Percaya Diri

Posted on
Kepercayaan diri dalam mengajar terkadang menjadi hambatan bagi kita semua untuk memberikan kemampuan terbaik. Ketika jam pembelajaran berlangsung dan tiba-tiba menjadi kikuk, maka seluruh pikiran yang akan dicurahkan untuk siswa menjadi terpendam. Diperlukan kiat-kiat khusus untuk menjadikan Anda sebagai guru yang penuh percaya diri, serta bisa melakukan kontrol yang baik terhadap kelas.
 
Beberapa tips yang saya hadirkan di bawah ini, berasal dari pengalaman sewaktu praktik mengajar di sebuah sekolah selama 3 bulan. Semoga bermanfaat!
 

Skill Bahasa Inggris Anda Kurang Bagus? Tidak Masalah & Tetaplah Mencoba!

 
Bisa berbicara bahasa Inggris dengan lancar merupakan hal mutlak yang meningkatkan percaya diri. Namun belum tentu semua guru mampu melakukannya. Jika Anda belum lancar berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Inggris, berlatihlah di luar kelas sesering mungkin. Kemudian, beranikan diri untuk mencobanya di depan kelas. Beranikan saja meskipun terkadang salah. Karena dengan keberanian mencoba, Anda bisa membiasakan diri, dan semakin ahli kedepannya.
 

Kuasai Materi

 
Poin kedua yang harus Anda dapatkan adalah penguasaan materi. Bagaimana mungkin seorang guru dapat memberikan ilmu yang benar apabila ia belum menguasainya?
 
Ketika bahan-bahan pembelajaran sudah di luar kepala, maka rasa percaya diri lebih mudah datang. Ketakutan tidak mampu menjawab pertanyaan siswa tidak lagi hinggap di pikiran. Serta tidak ada istilah hilang ide, gugup, dan frustrasi di dalam kelas.
 
Secara umum, ada dua kerugian apabila guru tidak menguasai materi pembelajaran dengan baik. Pertama, rasa percaya diri bisa hilang. Kedua, sang guru bisa mengajarkan ilmu yang salah. Jika satu kelas beranggotakan 25 siswa dan guru tersebut mengajar 5 kelas, maka ada 75 siswa telah mendapatkan bekal ilmu yang salah.
 

Persiapkan Konsep Mengajar Secara Terarah & Detail

 
Ketika awal mengajar, konsep yang saya coba sangatlah buruk. Saya hanya memperkirakan gambaran keseluruhan tanpa menerapkan detail dengan baik. Sebagai contoh, ketika ingin mengajar sebuah kalimat perintah, saya menggunakan metode total physical responses, tetapi tidak ada rancangan pengaplikasian  yang runtut dari menit ke menit. Akibatnya, di pertengahan mengajar, saya kehilangan ide, suasana kelas menjadi canggung, dan kepercayaan diri semakin luntur.
 
Beberapa minggu kemudian, saya mulai beradaptasi dengan menerapkan rencana secara mendetail. Saya susun apa yang harus dilakukan pada 10 menit awal, 20 menit pertengahan, dan 15 menit akhir. Ketika program Anda telah direncanakan dengan baik, maka pengajaran akan terpola, dan Anda tidak kehilangan ide.
 

Jangan Terlalu Serius

 
Suasana kelas yang serius membuat pembelajaran menjadi kaku. Akibatnya, komunikasi bisa jadi hanya satu arah yaitu dari guru ke siswa. Mungkin situasi ini bisa membuat sebagian orang menjadi percaya diri karena akan mengontrol kelas secara penuh. Namun tidak bagi saya.
 
Saya lebih menyarankan Anda untuk menjadi guru yang sesekali bercanda. Suasana kelas yang sedikit humoris akan membuat hubungan Anda dengan siswa menjadi lebih erat. Otak syaraf Anda bisa lebih rileks, kepercayaan diri meningkat, dan bisa memunculkan inspirasi-inspirasi baru dalam pembelajaran di kelas tersebut.  Kalau tidak percaya, cobalah!
 

Tidak Ada Istilah Panik

 
Pernah suatu kali, saya ingin menggunakan sebuah LCD proyektor dalam mengajar. Karena persiapan yang kurang dan fasilitas yang tidak memadai, instalasi menjadi begitu lama. Sedangkan, di kursi paling belakang sudah duduk seorang guru pengawas yang akan menilai performa saya ketika mengajar. Situasi ini secara langsung membuat pikiran panik, gugup, dan nervous menjadi satu. Akibatnya bisa ditebak, kelas berantakan dan membosankan.
 
Jangan sertakan kepanikan di dalam kelas. Bila perlu, keluar sebentar untuk menjernihkan pikiran atau minum air putih. Anda adalah kreator di dalam kelas, bisa sang kreator mengalami kebuntuan, maka suasana kelas bisa sama dengan yang saya alami tadi.