Contoh Descriptive Text About Borobudur Temple Bahasa Inggris dan Artinya

Posted on

Contoh Descriptive Text About Borobudur Temple dalam Bahasa Inggris dan Artinya – Candi Borobudur sangatlah terkenal dan pernah dinobatkan sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia. Kepopuleran Candi ini akan saya angkat dalam sebuah descriptive text mengenai candi Borobudur beserta artinya berikut.

Borobudur Temple

Borobudur temple is a temple which became a pride of Indonesian people because it is ever been included into the 7 wonders of the world. It also becomes the largest Buddhist temple in the world. This temple is located in Borobudur Village, Magelang, Central of Java, Indonesia. It is approximately 100 km from Semarang, 86 km from Surakarta, and 40 km from Jogjakarta. It was found as a place of worship for the Mahayana Buddhist by Sailendra dynasty in 800 AD. It was first discovered by Sir Thomas Stanford Raffles in 1814. At that time, it was found crushed and buried in the ground.

Originally, it has 10 levels which have overall height about 42 meters. However, after the reparation, the height of Borobudur become approximately 34.5 meters with overall building area about 15,129 m2. The front side of Borobudur temple is facing eastwards, although each side of the temple has similar form. There are 3 main levels of the realm in Borobudur. The third level is Kamadhatu (the realm of lust), Rupadhatu (tangible realm), and Arupadhatu (formless realm).

There are so many reliefs on Borobudur’s wall which total is about 1,460 panels. These reliefs tell about ancient stories written In Sanskrit language and read by Mapradakisana way. Mapradakisana is a way to read in accordance with the clockwise direction. The way to read the story is starting from the east side of the gate at every level of the temple. There are so many stories written on Borobudur’s wall. The first story on this relief is Karmawibhangga which written on the foot of this temple. It tells about karma. Karma is the law of cause and effect obtained by humans. This relief depicts human actions both reprehensible and commendable along with what will they have. The next relief is Laitawistara. These reliefs lined in the stairs on the south side of temple. The numbers of this relief are 120 figures which illustrate the story of the Buddha from birth to become a Buddhist. And then last are Jataka and Awadana relief. This relief tells the story about Buddha before he was born.

Besides decorated with reliefs, Borobudur also has so many sculptures which become a symbol of the Buddha embodiment. The statues are sitting cross-legged in the lotus position and show a certain hand gesture. These are located at Rupadhatu level. There are 432 sculptures there which are lined sequentially in every niche of this level. In the first row, there are 104 niches, in the second row there are 104 niches, in third row 88 niches, in the fourth row 72 niches, and fifth rows 64 niches. Beside sculpture, Borobudur temple also has Stupa. There are 72 Stupas at the level of Aruphadatu. Those stupas are spread in the court at this stage. In the first court, there are 32 stupas, in the second court 24 stupas, and 16 stupas on the third court.

Since the discovery of Borobudur temple, there are so many Buddhist statues theft. Originally, the amount of Buddha statues is 504 statues. More than 300 statues have been damaged. Most of the statues of Buddha are headless because often being stolen to be used in a museum collection.

Artinya:

Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan sebuah candi yang menjadi kebanggan bangsa Indonesia bahkan Candi ini pernah masuk ke dalam 7 keajaiban dunia. Candi Borobudur juga merupakan kuil Budha terbesar di dunia. Candi ini terletek di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi Borobudur berjarak kurang lebih 100 km dari kota semarang, 86 km dari Surakarta, dan 40 km dari Kota Jogjakarta. Candi ini didirikan sebagai tempat ibadah penganut agama Budha Mahayana oleh Wangsa Syailendra pada tahun 800 masehi. Candi Borobudur ini pertama kali ditemukan oleh Sir Thomas Stanford Rafles pada tahun 1814. Pada waktu itu, Candi Borobudur ditemukan dalam kondisi hancur dan terpendam di dalam tanah.

Candi Borobudur memiliki 10 tingkatan yang pada awalnya memiliki tinggi keseluruhan sekitar 42 meter. Namun setelah dilakukan perbaikan, tinggi Candi Borobudur menjadi sekitar 34,5 meter dengan luas bangunan candi secara keseluruhan 15.129 m2. Setiap tingkatan pada Candi Borobudur memiliki bentuk persegi panjang. Sisi depan candi Borobudur menghadap ke arah timur meskipun setiap sisinya serupa. Pada candi Borobudur terdapat 3 tingkatan ranah. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud).

Pada dinding candi Borobudur banyak terdapat relief yang berjumlah sekitar 1.460 panel relief. Relief-relief ini menceritakan tentang kisah-kisah kuno. Relif pada dinding candi Borobudur ditulis dengan bahasa sansekerta dan dibaca dengan cara Mapradakisana yaitu cara membaca sesuai dengan arah jarum jam. Pembacaan cerita yang tertulis pada relief dimulai dari pintu gerbang sisi timur pada setiap tingkatan. Banyak kisah atau cerita yang tertulis pada relief dinding candi Borobudur. Cerita yang pertama adalah Karmawibhangga. Relief yang tertulis di kaki candi ini menceritakan tentang kisah hukum karma. Hukum karma adalah hukum sebab akibat yang didapat oleh manusia. Relief ini menggambarkan perbuatan manusia baik tercela maupun yang terpuji disertai dengan apa yang akan didapatkannya. Yang selanjutnya adalah Laitawistara. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan. Relief yang berjumlah 120 figura ini menggambarkan tentang kisah sang Buddha dari lahir sampai menjadi Budha. Kemudian adalah relief Jataka dan Awadana yang mengkisahkan tentang sang Buddha sebelum dilahirkan.

Selain hiasan berupa relief, Candi Borobudur juga banyak memiliki patung yang menjadi symbol perwujudan sang Buddha. Patung-patung tersebut duduk bersila dalam posisi lotus dengan menunjukan sikap tangan tertentu. Patung-patung ini berada pada tingkatan Rupadhatu yang berjumlah sekitar 432 patung. Patung-patung tersebut berbaris berurutan pada setiap relung tingkatan ini. Pada baris pertama terdapat 104 relung, baris kedua 104 relung, baris ketiga 88 relung, baris keempat 72 relung dan baris kelima 64 relung. Selain patung, candi Borobudur juga memiliki stupa pada tingkatan Aruphadatu sebanyak 72 stupa. Stupa-stupa tersebut tersebar di pelataran pada tingkatan ini. Di pelataran pertama terdapat 32 stupa, pelataran kedua 24 stupa dan 16 stupa pada pelataran ketiga.
Sejak penemuan Candi Borobudur banyak terjadi pencurian patung-patung Buddha. Dari jumlah asli sebanyak 504 arca Buddha, lebih dari 300 telah rusak. Kebanyakan patung-patung Buddha saat ini tanpa kepala karena sering dicuri untuk dijadikan koleksi pada museum.