5 Kesalahan yang Membuat Seorang Guru Tampak Tak Profesional di Kelas

Posted on

Menjadi seorang yang profesional di dalam kelas adalah bagian tersulit. Ada banyak hal yang tiak kita harapkan datang ketika pembelajaran sedang dimulai. Kita dituntut untuk selalu mempersiapkan rencana B atau bahkan rencana C jika hal-hal buruk terjadi.

Sebelum mempersiapkan solusinya, kita ketahui dulu apa saja kesalahan-kesalahan seorang guru yang bisa membuatnya tidak profesional serta sudah pasti harus dihindari.

Tidak Mempunyai Plan B

“Seorang guru datang dengan membawa segudang peralatan berteknologi tinggi. Tetapi, tiba-tiba listrik mati.”  Itu salah satu studi kasus dimana seorang guru bisa tampak bodoh jika dia tidak mempunyai rencana lain.

Plan A, Plan B, bahkan Plan C baiknya dipersiapkan sebelum mengajar. Saya sendiri pernah mengalami nasib buruk. Saat sedang penilaian mengajar, ternyata ada peralatan elektronika yang tidak berfungsi, bahkan itu adalah peralatan utama. Bisa dibayangkan bagaimana gugup dan berkeringatnya saya mengatasi masalah tersebut di hadapan para penilai. 😀

So, always prepare for the plan B.

Tidak Terorganisasi

Apa yang akan Anda bawakan ke dalam kelas? Bagaimana susunanya? Berapa waktu yang Anda butuhkan? Apakah Anda yakin semuanya bisa berjalan dengan baik? Kapan Anda menggunakan media pembelaran? Tugas apa yang akan Anda berikan untuk siswa?

Saya pikir ini bukan masalah bagi seorang guru senior. Namun jika Anda masih baru dan mencoba meraba-raba bagaimana cara Anda mengajar di kelas, lebih baik jawab pertanyaan tersebut kemudian organisasikan keperluan Anda sebaik mungkin.

Saya pernah menjadi guru yang paling jayus karena metode yang saya berikan ternyata begitu singkat periode waktunya. Akibatnya banyak waktu kosong yang saya gunakan hanya untuk diam serta banyak berpikir mengenai topik apa yang akan dibicarakan lagi di kelas tersebut. Satu kesalahan saya waktu itu adalah organisasi waktu yang buruk.

Sering Berjanji, Sering Pula Berbohong

Menjanjikan sesuatu akan selalu mudah, misalnya “Bapak akan koreksi besok”, “Bapak akan bagikan buku kalian besok”, “Bapak akan berikan hadiah bagi siswa yang nilainya paling tinggi”.

Ya, selalu mudah saat berjanji. Namun ingat bahwa menepatinya tidak selalu mudah. Salah satu hal yang membuat saya sering tidak menepati janji adalah membagikan hasil kerja siswa di esok hari. Saat pulang mengajar, letih menyerang. Kalau sudah begitu tidak sempat lagi membuka serta mengoreksi tugas-tugas siswa. Semua waktu tersita untuk istirahat.

Jadi, lebih baik tidak menjanjikan apa-apa daripada Anda hanya dicap tidak profesional atau bahkan pembohong oleh siswa.

Mengakui Bahwa Anda adalah Seorang Newbie

Meski Anda pemula, sebaiknya Anda tidak mengucapkan kalimat, “Ini adalah kali pertama saya mengajar, jadi saya juga masih belajar sama seperti kalian dan harap maklum apabila saya melakukan beberapa kesalahan”.

Kalimat itu benar-benar tidak boleh Anda ucapkan. Anda seakan tampak sama bahkan lebih rendah di mata siswa. Jadi bagaimana baiknya? Langsung saja mengajar. Biasakan untuk menjadi guru yang percaya diri karena berada di depan kelas salah satu kuncinya adalah percaya diri.

Meremehkan Siswa

Berkata kasar, bilang bahwa siswa ini bodoh dan siswa itu malas, merupakan beberapa diantara tindakan yang membuat siswa merasa diremehkan. Padahal, semakin mereka diremehkan, bukannya mereka termotivasi untuk meningkatkan prestasi, justru mereka akan memandang rendah diri Anda. dan malas bertatap muka dengan Anda. Jangan pernah meremehkan apabila men-judge buruk seorang siswa meski kedudukan mereka di bawah Anda.