4 Hal yang Wajib Diketahui Siswa Tentang Diri Anda Sebagai Seorang Guru

Posted on

Dihormati dan menghormati adalah sebuah sistem pemikiran yang memang harus dibangun di dalam kelas. Kendati demikian, tidak sedikit guru yang ingin dihormati oleh siswanya dengan cara memaksa. Teriakan, bahkan pukulan sering diterima siswa ketika guru marah karena tidak dihormati.

Cara itu mungkin efektif, namun beberapa siswa justru semakin antipati terhadap guru semacam itu. Anda sebagai seorang guru, saya rasa bisa menggunakan keempat cara di bawah ini untuk memberikan sebuah dampak berupa rasa hormat dan patuh.

1. Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Pekerjaan

Mempunyai latar belakang pendidikan yang cukup luar biasa serta beberapa pengalaman pekerjaan yang berkelas bisa menjadi sarana untuk menabsihkan kedudukan Anda di sebuah kelas. Misalnya, Anda adalah seorang guru bahasa Inggris yang kuliah di luar negeri, kemudian pernah menjadi tutor di beberapa lembaga kursus terkenal. Hebatnya lagi, Anda dahulu hanya seorang yang biasa saja dan harus bersekolah sambil mencari uang di jalanan.

Kisah itu bisa dimaknai oleh siswa bahwa Anda adalah seorang yang pekerja keras dan sukses. Akan naik rasa simpati dan hormat mereka kepada Anda, saya jamin itu!

Jangan ragu untuk mengambil waktu menceritakan bagaimana kehidupan Anda di masa dahulu. Tentu, ceritakan yang baik-baik sehingga memberikan rasa respect dan motivasi kepada siswa.

2. Pencapaian atau Prestasi

Buat bangga siswa Anda bahwa guru yang ada di depan mereka ternyata mempunyai cukup banyak prestasi. Luangkan diri Anda mengobrol dengan siswa, saling bercerita, dan mengatakan banyak hal mengenai apa yang Anda lakukan di masa muda serta berbagai penghargaannya.

Jika mempunyai semacam tulisan yang dimuat di surat kabar atau media internet, cobalah untuk lebih mempublikasikannya. Buat siswa tahu bahwa Anda layak untuk menjadi seorang guru bagi mereka.

3. Kualitas Bahasa

Apa yang diperlukan untuk bisa menjadi guru bahasa Inggris yang capable? Tentu kemampuan bahasa Inggris yang baik. Saat Anda masih mempunyai sedikit kemampuan berbahasa meski sudah lulus sebagai seorang sarjana pendidikan, maka buat diri Anda untuk terus belajar serta mengasah kemampuan, jangan sampai performa Anda dinilai buruk oleh siswa.

Sewaktu menjadi siswa, saya sering melihat bahwa guru-guru yang kemampuannya tidak maksimal ketika mengajar akan diolok-olok dari belakang. Juga, mereka kurang dihormati ketika mereka sedang berada di depan siswa.

4. Profesionalisme

Menjadi seorang profesiona disini saya artikan sebagai guru yang tepat waktu, mampu memastikan semua yang diperlukan baik itu media maupun materi pembelajaran sudah terprogram dengan baik, menggunakan pakaian yang sopan, dan menepati setiap janji kepada siswa. Seorang guru professional akan menempatkan siswanya sebagai seorang klien bisnis yang tentu harus diberikan layanan sebaik mungkin.