Ekspresi Pengandaian (Subjunctive) Menggunakan Wish

Posted on

Sudah pernah dengar tentang pengandaian? Jika belum, maka akan saya jelaskan sedikit mengenai kalimat pengandaian menggunakan wish. Wish artinya berharap, berkehendak, atau berkeinginan. Dengan adanya wish, kita bisa membuat kalimat pengandaian misalnya, saya harap kamu ada di rumahku kemarin malam, dia berharap kamu datang ke pestanya minggu lalu.

Kalima-kalimat pengandaian dan pengharapan tersebut apabila di-convert ke dalam bahasa Inggris, maka Anda bisa menggunakan wish. Beberapa contoh subjunctive dengan menggunakan wish akan saya berikan melalui poin-poin berikut ini:

 

  • I wish I wasn’t late to come in your party last night.
  • They wish you could fix this car faster.
  • She wishes I could speak Spanish when faced her Spain colleagues.
  • He wishes you waited for him when took a holiday in Bali.

 

Wish artinya berharap, seperti kalimat nomor empat yang berarti, dia berharap kamu menunggunya untuk berlibur ke Bali. Wish, dapat digunakan dalam tiga jenis waktu. Pertama, untuk waktu yang telah lalu. Kedua, untuk berharap di waktu yang sama.

Waktu yang telah lalu

 

Ini berarti, Anda menggunakan wish untuk mengharapkan kejadian yang berbeda untuk sesuatu yang telah terjadi. Misalkan, Anda saat ini sedang berharap bahwa minggu lalu Anda bisa pergi ke Eropa bersama seorang teman. Maka itu berarti Anda menggunakan pengandaian wish untuk kejadian yang telah lalu.

 

  • I wish you were in my room when I saw this meteor last morning. (Saya harap kamu berada di ruanganku ketika saya melihat meteor tadi pagi.)
  • She wishes you could bring her to Paris when honeymoon.
  • He wishes he could start working earlier.

Waktu yang sama atau setara

 

Dapat diartikan bahwa Anda menggunakan wish untuk kejadian yang terjadi saat itu juga. Misalkan, Anda saat ini sedang berada di Inggris, dan saat ini juga Anda berharap bahwa Anda bisa mengunjungi kota Manchester dan London.

 

Studi kasus kedua misalnya Anda saat ini sedang mengayuh sepeda, maka saat itu pula Anda berharap bahwa Anda bisa mengayuh lebih kuat dan lebih cepat sampai di tempat tujuan.

 

So, apa bedanya dengan pengandaian dengan jenis yang pertama? Bedanya adalah, di pengandaian yang kedua, Anda menggunakan tenses yang setara. Perhatikan contoh berikut:

 

  • When he was in China, he wished able to speak Chinese.
  • I wish you hear my voice.
  • I have almost reached my home; I wish that I can ride faster.

 

Lihat contoh-contoh kalimat yang ada di atas. Pengandaian tersebut terjadi pada saat itu juga. Anda bisa lihat bahwa di kalimat-kalimat tersebut terdapat kesetaraan tenses. Tidak ada perubahan tenses dari present ke simple past layaknya kalimat-kalimat sebelumnya.

 

Kita lihat kalimat pertama Last year, when he was in China, he wished able to speak Chinese (ketika dia berada di Cina tahun lalu, dia berharap dapat berbicara bahasa Cina.)

 

Bisa Anda lihat bukan bahwa kalimat pengandaian yang terjadi mempunyai waktu yang sama dengan kejadian yang ada. Anda tidak mengharapkan perubahan terhadap kejadian yang telah lalu, namun Anda mengharapkan kejadian yang berbeda disaat itu juga.